Hanya seorang Pemimpi bukan Pemimpin | Puisi
Pendewasaan ini,
sungguh
Terkadang sangat
menyiksaku
Menyiksa batin
serta ragaku
Bimbinglah daku
Tuhanku
Beranjak bangkit
tinggalkan sepi
Pergi menari,
tawarkan diri
Di sela sepi
munculkan mimpi
Yang silih
berganti datang menghampiri
Hari ini
Saat di mana
pendewasaan diuji
Aku terpuruk
dalam sepi
Di ambang pintu
yang seharusnya tak ku jalani
Kini ku sadar
semua hanyalah mimpi
Siapa aku ini?
Hanya seorang
pemimpi bukan pemimpin
sungguh
Terkadang sangat
menyiksaku
Menyiksa batin
serta ragaku
Bimbinglah daku
Tuhanku
tinggalkan sepi
Pergi menari,
tawarkan diri
Di sela sepi
munculkan mimpi
Yang silih
berganti datang menghampiri
Saat di mana
pendewasaan diuji
Aku terpuruk
dalam sepi
Di ambang pintu
yang seharusnya tak ku jalani
Kini ku sadar
semua hanyalah mimpi
Hanya seorang
pemimpi bukan pemimpin
Articles For You
- Imanku tak seamin denganmu | Puisi
- Ambisi Tikus Berdasi | Puisi
- Cerita lalu | Puisi
- Hujan | Puisi
- Perihal hati | Puisi
- Keajaiban Doamu | Puisi
- Kau Lupa | Puisi
- Mendung di sepagi ini | Puisi
- Aku memiliki tekad | Puisi
- Pesona yang menghilang | Puisi
- Debu di ujung kaki | Puisi
- Antara aku dan Pena | Puisi
- Serat rasa | Perahu Kertas | Puisi
- Menjaga rindu | Puisi
- Doa untukmu sahabat | Puisi
- Mencintai dalam diam | Puisi
- Luka-luka bermunajat | Puisi
- Antara hujan dan kenangan | Puisi
- Wanita Misterius | Puisi
- Datangnya cinta || Puisi
- Raja tanpa mahkota | Puisi