Debu di ujung kaki | Puisi
Sekeras apapun
usahaku
Menjaga rasa yang
semakin tumbuh padamu
Sekeras itu pula
kamu
Berusaha
mematikan rasamu padaku
Sederas hujan
kucurahkan
Kerinduan ini
hanya untukmu
Shangat itu pula
terik mentariMenguapkan
sisa-sisa dari rindumu untukku
Sekejap waktupun
aku tak dapat melupakanmu, mendekap jiwamu
Sekejap waktu
pula kau dapat melupakan aku, melepaskan jiwaku
Sedalam sanubari
aku ingin bertemu, hidup menyatu bersamamu
Sedalam sanubari
pula kamu menghindar, menjauh pergi darikehidupanku
Aku hanyalah debu
yang menempel di ujung kakimu
Terpijak-pijak
yang dapat kau kibaskan sekali saja
usahaku
Menjaga rasa yang
semakin tumbuh padamu
Sekeras itu pula
kamu
Berusaha
mematikan rasamu padaku
Sederas hujan
kucurahkan
Kerinduan ini
hanya untukmu
Shangat itu pula
terik mentari
Articles For You
- Hanya seorang Pemimpi bukan Pemimpin | Puisi
- Antara aku dan Pena | Puisi
- Serat rasa | Perahu Kertas | Puisi
- Menjaga rindu | Puisi
- Doa untukmu sahabat | Puisi
- Mencintai dalam diam | Puisi
- Luka-luka bermunajat | Puisi
- Antara hujan dan kenangan | Puisi
- Wanita Misterius | Puisi
- Datangnya cinta || Puisi
- Raja tanpa mahkota | Puisi
- Imanku tak seamin denganmu | Puisi
- Ambisi Tikus Berdasi | Puisi
- Cerita lalu | Puisi
- Hujan | Puisi
- Perihal hati | Puisi
- Keajaiban Doamu | Puisi
- Kau Lupa | Puisi
- Mendung di sepagi ini | Puisi
- Aku memiliki tekad | Puisi
- Pesona yang menghilang | Puisi
sisa-sisa dari rindumu untukku
Sekejap waktupun
aku tak dapat melupakanmu, mendekap jiwamu
Sekejap waktu
pula kau dapat melupakan aku, melepaskan jiwaku
Sedalam sanubari
aku ingin bertemu, hidup menyatu bersamamu
Sedalam sanubari
pula kamu menghindar, menjauh pergi darikehidupanku
Aku hanyalah debu
yang menempel di ujung kakimu
Terpijak-pijak
yang dapat kau kibaskan sekali saja