Serat rasa | Perahu Kertas | Puisi
Kata kita telah
sampai persifatan
Mengandung verba
mewujudkan
Teratas aku dan
kamu yang dimajemukkan
Tanpa manipulasi
yang seolah dihakikatkan.
Tujuan akhir yang
termonolog
Dengan senyummu
yang menjadi prolog
Dan kebahagiaan
yang menjadi epilog
Kisah kita akan
terus mendeklarasi
Cinta yang tak
pernah habis dideskripsi
Rasa yang tak
surut sebab kompresi
Ego yang terus
mengalami reparasi
Demi terciptanya
sebuah kata serasi
Tak sampai
selamanya atau abadi
Namun, hanya tak
pernah henti
Menjamah jauh
menjabar perihal romansa
- Hujan | Puisi
- Perihal hati | Puisi
- Keajaiban Doamu | Puisi
- Kau Lupa | Puisi
- Mendung di sepagi ini | Puisi
- Aku memiliki tekad | Puisi
- Pesona yang menghilang | Puisi
- Debu di ujung kaki | Puisi
- Hanya seorang Pemimpi bukan Pemimpin | Puisi
- Antara aku dan Pena | Puisi
- Menjaga rindu | Puisi
- Doa untukmu sahabat | Puisi
- Mencintai dalam diam | Puisi
- Luka-luka bermunajat | Puisi
- Antara hujan dan kenangan | Puisi
- Wanita Misterius | Puisi
- Datangnya cinta || Puisi
- Raja tanpa mahkota | Puisi
- Imanku tak seamin denganmu | Puisi
- Ambisi Tikus Berdasi | Puisi
- Cerita lalu | Puisi
Berkhayal tinggi
menerpa batas rasa
Saling terikat
tanpa sedikit paksa
Hingga tanpa
disadar berbagai indra
Semua tengah
menuju binasa
Entah termakan
oleh masa
Atau hancur
akibat nafsu yang berkuasa
Harapku..
Semoga rintihmu meruntuh
Dukamu merubuh
Senyummu mengukuh
Pengalamanmu
mengasuh
Tekadku terus
bergemuruh
Niatku kian
bersikukuh
Penderitaan
perlahan menjauh
Hingga perahu
asmara dapat terus
berlabuh..