Kau Lupa | Puisi
Kau lupa,
ada beberapa serpihan hatiku yang terlanjur melekat padamu
Diam, dan
tinggal jauh di dalam sudut kenangan yang paling dalam
Tanpa
sekalipun mencoba muncul, kembali ke permukaan
Sebab dia
sadar, bahwa ada hati lain yang sedang kau perjuangkan
Kau
bangga-banggakan, dengan segala keyakinan yang seolah-olah tak terbantahkan
Aku hanya
bisa diam, dan ikut tersenyum melihat tingkah kekanak-kanakanmu
Saat kembali
jatuh cinta
Yaa mungkin,
ini sudah yang kesekian kalinya,
- Imanku tak seamin denganmu | Puisi
- Ambisi Tikus Berdasi | Puisi
- Cerita lalu | Puisi
- Hujan | Puisi
- Perihal hati | Puisi
- Keajaiban Doamu | Puisi
- Mendung di sepagi ini | Puisi
- Aku memiliki tekad | Puisi
- Pesona yang menghilang | Puisi
- Debu di ujung kaki | Puisi
- Hanya seorang Pemimpi bukan Pemimpin | Puisi
- Antara aku dan Pena | Puisi
- Serat rasa | Perahu Kertas | Puisi
- Menjaga rindu | Puisi
- Doa untukmu sahabat | Puisi
- Mencintai dalam diam | Puisi
- Luka-luka bermunajat | Puisi
- Antara hujan dan kenangan | Puisi
- Wanita Misterius | Puisi
- Datangnya cinta || Puisi
- Raja tanpa mahkota | Puisi
Kau
bercerita tentang seseorang yang memperlakukanmu sebagai raja
Kucoba untuk
menyunggingkan senyum paling manis agar kau tak melihatku terluka
Kubasuh air
mataku dengan canda paling asik dan tawa paling renyah yang ku punya
Tak apa-apa,
aku sudah terbiasa mencintaimu dibalik awan
Membiarkanmu
terbang bebas tak beraturan
Menghiburmu
kala hatimu terbentur pada kerasnya kenyataan
Tetaplah
seperti itu
Sebab
bahagiamu adalah goresan luka termanis yang akan selalu kurindukan